Kementerian Perhubungan mendesak maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk meningkatkan layanan penerbangan haji menyusul adanya penundaan penerbangan dan kendala yang mengganggu pemberangkatan haji dari beberapa titik embarkasi.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian telah menegur maskapai tersebut melalui surat tertanggal 17 Mei 2024. Ia menyoroti kegagalan Garuda dalam mengoperasikan beberapa penerbangan haji karena kendala teknis sebagai bukti bahwa maskapai tersebut kurang siap.
“Kami mendengar keluhan warga dan pemangku kepentingan lainnya terhadap layanan (penerbangan haji) Garuda Indonesia. Kami menegur maskapai dan mendesak mereka melakukan perbaikan,” kata Menteri Budi Karya Sumadi dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Garuda Indonesia sebaiknya menjadikan layanan penerbangan haji 2024 sebagai prioritas utama saat ini, kata Menkeu.
Kementerian juga menginstruksikan maskapai penerbangan tersebut untuk melakukan perbaikan guna menjamin kelancaran layanan penerbangan hajinya dan pemberangkatan terakhir dapat dilakukan tepat waktu pada 10 Juni 2024.
“Kami mendesak Garuda Indonesia untuk menyusun rencana mitigasi dan segera melaporkan keterlambatan tindakan pemulihan yang mereka lakukan pada angkutan penerbangan Haji Indonesia 2024 kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,” kata Menhub.
Surat tersebut juga menyoroti kejadian nonfatal Garuda Indonesia penerbangan 1105 di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 15 Mei 2024, saat pesawat Boeing 747-400 terpaksa kembali ke pangkalan (RTB) karena ada masalah pada salah satu mesinnya. saat lepas landas.
Untuk mencegah gangguan lebih lanjut pada penerbangan haji, Kementerian meminta Garuda Indonesia memastikan perawatan dan kesiapan operasional pesawat serta meningkatkan pemantauan kelaikan udara armada.
Koordinasi antara Garuda Indonesia dengan pemilik pesawat charter yang dioperasikannya juga harus ditingkatkan, kata Sumadi.
Menanggapi keluhan terhadap kinerja penerbangan haji Garuda, Direktur Utama Irfan Setiaputra sebelumnya menegaskan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan kinerja dan mengatasi segala permasalahan yang mungkin mengganggu penerbangan.
“Kami akan terus meningkatkan dan mengedepankan keselamatan dan kenyamanan jemaah haji,” kata Setiaputra dalam pesan singkatnya, Jumat (24 Mei).
